Merayakan Kelulusan Tidak Perlu Aneh-Aneh

Kelulusan, baik dari tingkat SD, SMP, SMA, dan mungkin Perguruan Tinggi, tentunya membawa kebahagiaan tersendiri bagi yang telah menempuh pendidikan tersebut. Setelah mendapat pengumuman yang menyatakan dirinya lulus, biasanya ia akan menyambutnya mungkin dengan berdo'a, bersyukur (sujud syukur, mengucap hamdalah, berterima kasih kepada orang tua & tuhan, dll), dan ada juga yang merayakannya dengan cara numpeng, traktiran, dll.

Yang saya sebutkan di atas tergolong positif. Tetapi, jika merayakan kelulusan dengan cara konvoi bermotor, coret-coret seragam, dan bakar seragam, apa untungnya? Makna dilakukannya konvoi tersebut apa? Mau menyengsarakan pengguna jalan yang sedang menikmati perjalanan mereka dengan menyuguhi kemacetan? Terus, apa makna coret-coret dan bakar seragam apaan? Menghinakan masa-masa SMA atau menghinakan sekolah? Bermanfaatkah?

Sebaiknya, anda pikirkan itu! Janganlah melakukan sesuatu yang percuma!
Yang saya gak habis pikir, ketika yang konvoi tersebut terjaring razia oleh polisi, dan disuruh untuk mengucapkan pancasila sebagai hukuman, mereka gak bisa jawab. Disuruh nyayiin Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya" pun gak bisa. Memalukan!

Saya pribadi jijik melihatnya. Saya aja lulus waktu SMP dan SMA gak gitu-gitu amat. Seragam SMA saya masih bersih hingga sekarang. Jadi, saya anjurkan pada anda semua yang mau merayakan kelulusan, gak usahlah merayakannya dengan sesuatu yang mubazir atau malah merugikan orang lain. Ijazah ditahan, tau rasa!

Mungkin sekian opini yang bisa saya tuangkan di postingan ini. Saya harap, jumlah pelajar gila akan berkurang.

Terima kasih atas kunjungannya!

Related Posts:

Tweet