Impian
manusia untuk bergerak dengan kecepatan tinggi saat ini bisa dicapai tidak
hanya menggunakan pesawat terbang, tetapi juga dengan salah satu transportasi
darat missal, yaitu kereta. Sejarah perkeretaapian mencatat perkembangan yang
pesat akhir-akhir ini. Dengan kemajuan teknologi, perkeretaapian pada masa
mendatang akan mengganti mesin yang menggunakan bahan bakar konvensional yang
tidak akan menghasilkan polusi udara. Kereta-kereta ini diantaranya masih
menggunakan tetapi dengan mesin yang canggih. Dan yang terbaru, menggunakan
teknologi “superconducting magnetic levitation” (maglev train) yang melayang di
atas rel.
Secara
sederhana, kereta maglev adalah kereta tanpa roda yang menggunakan tenaga
magnet untuk melayang, menggerakkan, dan mengontrol jalannya kereta. Kereta
dengan teknologi itu sangat mungkin menggantikan transportasi massa dengan
kecepatan yang tinggi, dan ramah lingkungan. Karena biaya pembangunan system
perkeretaapian maglev itu relative mahal, hanya negara-negara kaya di dunia
yang sanggup memiliki transportasi kereta tersebut.
Di
Asia, Jepang mengejut dunia dengan menjadi Negara yang pertama kali meluncurkan
kereta cepatnya yang diberi julukan “Shinkasen” yang memiliki arti “kereta
peluru” pada tahun 1964 untuk melayani rute Tokyo-Nagoya-Kyoto-Osaka, dan
kecepatannya “hanya” berkisar 201 km/jam. Cina pun tak mau kalah dengan
membangun kereta maglev yang menggunakan teknologi Jerman, kereta ini mampu
mencapai kecepatan hingga 430 km/jam dan sanggup membawa penumpangnya dari
bandara internasional Pudong menuju Longyang Road Station di pusat kota hanya
dalam waktu 8 menit. Di Eropa, Jerman melesat dengan teknologi tersebut dengan
membangun jalur kereta maglev yang menghubungkan kota Berlin dan Hamburg sejauh
sekitar 285 km. Bagaimanakah dengan Indonesia?? Kabar baik bahwa Japan Transportation Consultant dengan
dana dari Japan Bank for International Corporation (JBIC), telah melakukan kajian awal
“pre-eliminary study” kereta api super cepat di Indonesia. Kereta ini
diharapkan sudah ada di Indonesia pada tahun 2020. Kita tunggu saja!!
kereta ginian di indonesia bisa gawat nih, klo lg musim bola bisa-bisa atapnya penuh suporter bola.......
BalasHapusHahaha, Betul juga !!
HapusInfonya bermanfaat, thanks udah share sob !!
BalasHapusbisnistiket.co.id
Sama-sama bro. Terima kasih udah berkunjung !!
Hapus